KAITAN ANTARA OTAK, GELOMBANG OTAK DAN TEORI PIKIRAN
Otak Reptil/Batang Otak
Di Dalamnya Menyatu Dengan Mesencephalon Sistem Limbic/
Sistem Operasi Otak Tengah
Yang Melibatkan Batang Otak/ Di Dalamnya Terdapat Mesencephalon Otak Neocortex
Pikiran Bawah Sadar Perantara Pikiran Sadar Dan Pikiran Bawah Sadar Pikiran Sadar
Gelombang Theta Dan Delta Gelombang Alfa Gelombang Gamma Dan Beta
Emosi Sistem Limbic
Emosi Negatif Emosi Netral Emosi Neocortex
Emosi Positif
Rumus: diulang-ulang di Betha/ pikiran sadar, dilakukan terus di alfa, akan mengendap di theta/ pikiran bawah sadar, muncul kembali oleh pusat kendali otomatis secara otomatis, dan pengaruhnya 9 kali lebih kuat
Kesimpulan :
Fungsi otak tengah/ mesencephalon dalam bidang disiplin ilmu medis adalah untuk fungsi visual, Dalam bidang disiplin ilmu psikologi adalah untuk menghubungkan antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar, atau lebih jelasnya menjadi pintu gerbang memasuki pikiran bawah sadar, ini bekerja pada gelombang alpha
Mari kita lihat/ perbandingkan, apakah sesuai antara fungsi mesencephalon dari sudut pandang medis dan psikologi?
Fungsi Mesencephalon Secara Medis Gelombang AlphaSecara Psikologi Teori pikiranSecara Psikologi
System limbic
Paul Maclean : fungsi emosi
Emosi negative – system limbic
Emosi positif – neocortex Emosi netral
Tetapi Metode Menutup Mata
Mengoperasikan emosi- ke pikiran bawah sadar
Di Sistem Limbic-emosi negatif
Fungsi visual:
1. Bola Mata
2. Lensa Mata
3. Diameter Pupil
4. Saraf Visual
5. Gerak Motorik - relaksasi (dalam keadaan sadar)
- menghayal
- visualisasi
- pra tidur
- tutup mata tetapi masih sadar
- gerbang akses ke pikiran bawah sadar
- juga dicapai lewat olah raga
Hasil penelitian international:
4 fungsi :
- penyusunan memori
- recalling memori
- control emosi
- control hormone Mesencephalon/ otak tengah Akses ke pikiran bawah sadar:
Batang Otak sebagai Penyimpan memori jangka panjang
KAJIAN MEDIS, MENGENAI SKIN VISION
Cara kerja otak manusia adalah :
1. Otak menerima input/masukan dari panca indra,
2. Mata memberi informasi ke otak melalui pengelihatan,
3. Telinga memberi informasi melalui pendengaran,
4. Kulit memberi informasi ke otak melalui perabaan,
5. Hidung memberi informasi ke otak melalui penciuman,
6. Lidah memberi informasi ke otak melalui pengecapan,
Jika otak manusia rusak, tentu saja, walaupun punya mata, tetap saja, manusia tidak dapat melihat. Jadi yang membaca masukan dari luar tetaplah otak.
Namun orang yang matanya rusak/buta, tetap saja otaknya dapat menerima masukan/input melalui indra lainnya yang masih normal.
Contoh; Orang buta: tetap dapat mengenali nilai nominal uang, karena dia menggunakan indra peraba, demikian juga pada pijat tunanetra, si orang tunanetra itu mengenali anatomi dari indra perabaan. Orang buta dapat berjalan tanpa menabrak tembok di rumahnya, karena ia menggunakan indra pendengaran, untuk mendeteksi seberapa jarak suara dengan pantulan dinding. Orang buta juga dapat mengerti sebuah makanan basi atau tidak, dengan cara menggunakan indra penciumannya
PENGARUH TERAPI GELOMBANG OTAK BAGI ORGAN TELINGA
Apa pengaruh Terapi Gelombang Otak dengan suara yang sangat keras tersebut bagi kesehatan telinga?
Membran telinga/ gendang telinga anak-anak akan mengalami gangguan yang cukup berarti. Apalagi volumenya melebihi batas toleransi telinga misalnya jika sampai lebih dari 110 desibel apabila aktivitasi tersebut pada volume antara 85-100 desibel maka tidak ada masalah.
Kesimpulan Kajian Ilmu Kedokteran
1. Tuhan menciptakan otak kita begitu dahsyat.
2. Otak manusia terdiri dari beberapa bagian
3. Midbrain bukan penghubung bahkan penyeimbang otak kanan dan kiri, Midbrain adalah penghubung otak depan/otak besar dengan otak belakang di mana anatomi mesencephalon adalah menyatu dengan batang otak dan berada pada system limbic
4. Fungsi Midbrain adalah sebagai fungsi visual, memori, emosi dan hormone
5. Secara kedokteran orang mengatakan tidak mungkin bisa membaca KTP dengan mata tertutup, hal ini dimungkinkan jika membaca dengan mata tertutup menggunakan Gelombang Otak ini sudah terbukti
Kesimpulan Kajian Ilmu Psikologi
1. Fungsi otak tengah/mesencephalon di dunia psikologi adalah: menjadi perantara antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar
2. Pikiran sadar Otak mamalia baru. Neocortex
3. Pikiran bawah sadar Otak Reptil/ batang otak
4. Perantara pikiran sadar dan bawah sadar: Mesencephalon yang ada di antara otak depan dan otak belakang
5. Pada dasarnya gelombang alpha adalah netral, bisa menjadi emosi positif, bisa juga menjadi emosi negative
6. Sisi positif penambahan gelombang alpha adalah 28 manfaat bagi kesehatan mental seseorang, yang juga dapat diraih melalui olah raga dan meditasi
7. Otak tengah kita tidak tidur, setiap hari kita menggunakan otak tengah.
8. Contoh gelombang alpha, emosi negative, pada orang mabuk, Contoh gelombang alpha, emosi positif, adalah pada orang yang berolah raga.
9. Penggunaan Otak berpikir/neo corteks dalam beremosi akan menghasilkan emosi positif
10. Gamma dan Beta mewakili pikiran sadar bekerja di Neocortex
11. Alpha menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar bekerja di sistem limbic/ termasuk mesencephalon
12. Theta dan Delta mewakili pikiran bawah sadar, bekerja di batang otak / termasuk mesencephalon
13. Krosscheck antara fungsi gelombang alpha di disiplin ilmu psikologi cocok dengan fungsi mesencephalon di disiplin ilmu kedokteran
14. Ada perubahan paradigma belajar
15. Gelombang Otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai gelombang otak, diukur dengan dua cara yaitu amplitudo dan frekuensi. Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan micro volt. Frekuensi adalah kecepatan emisi listrik yang diukur dalam cycle per detik, atau hertz. Frekuensi impuls menentukan jenis gelombang otak yaitu beta, alfa, theta, dan delta. Jenis atau kombinasi dan jenis gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada suatu saat.
Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi ke empat jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meskipun pola gelombang otak ini unik, tidak berarti akan selalu sama sepanjang waktu. Kita dapat secara sadar, dengan teknik tertentu, mengembangkan komposisi gelombang otak agar bermanfaat bagi diri kita.
GELOMBANG BETA
Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi. Beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Beta terbagi menjadi tiga bagian, yaitu beta rendah 12-15 Hz, beta 16-20 Hz, dan beta tinggi 21-40 Hz. Kita menggunakan beta untuk berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Meskipun beta sering kali “menghilang” saat kita memfokuskan pikiran, beta tetap dibutuhkan agar kita dapat menyadari dan ia di luar diri kita. Bersama dengan gelombang lainnya, beta sangat dibutuhkan dalam proses kreatif. Tanpa beta, semua kreativitas yang merupakan hasil pikiran bawah sadar akan tetap terkunci di bawah sadar, tanpa bisa terangkat ke permukaan dan disadari oleh pikiran.
Walaupun beta merupakan satu komponen yang sangat penting dalam kondisi kesadaran kita, bila kita beroperasi semata-mata hanya dengan jenis gelombang ini, tanpa didukung oleh frekuensi yang lebih rendah, maka akan menghasilkan satu kehidupan yang dipenuhi dengan kekhawatiran, ketegangan, dan proses berpikir yang tidak fokus.
GELOMBANG ALFA
Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8-12 Hz. Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Dalam kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indra dan apa yang terjadi atau dilihat dalam pikiran. Alfa adalah pintu gerban bawah sadar.
Pada tahun 60-an dan 70-an, alfa sangat populer dan diklaim sebagai gelombang otak paling penting, yang merupakan kunci untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Penelitian dengan menggunakan mind technology modern yang dilakukan oleh banyak pakar terkemuka, antara lain Maxwell Cade dan Anna Wise, membuktikan, bahwa alfa bukanlah jenis gelombang terpenting.
Manfaat alfa yang utama dan paling penting adalah sebagai jembatan penghubung antara pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa memungkinkan kita untuk menyadari keberadaan mimpi dan keadaan meditasi terdalam yang kita capai. Tanpa alfa, kita tidak akan dapat mengingat mimpi atau meditasi yang sangat dalam, saat kita terbangun atau selesai bermeditasi.
GELOMBANG THETA
Theta adalah gelombang otak pada kisaran frekuensi 4-8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconsciaus mind). Theta muncul saat kita bermimpi dan saat terjadi REM (rapid eye movement). Pikiran bawah sadar menyimpan memori jangka panjang kita dan juga merupakan gudang inspirasi kreatif. Selain itu, pikiran bawah sadar juga menyimpan materi yang berasal dan kreativitas yang ditekan atau tidak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan dan materi psikologis yang ditekan. Meskipun kita dapat masuk ke theta dan mengakses berbagai materi yang tersimpan di sana, bila tidak dibantu dengan gelombang alfa dan beta, semua materi itu tidak dapat dikenali oleh pikiran sadar.
Semua materi yang berhubungan dengan emosi, baik itu emosi positif maupun negatif, tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Emosi-emosi negatif yang tidak terotasi dengan baik, setelah masuk ke pikiran bawah sadar, akhirnya menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang.
Bila kita berhasil masuk ke kondisi theta, kita akan mengalami kondisi meditatif yang sangat dalam. Semua pengalaman meditatif yang selama ini dicari oleh orang yang melakukan praktik meditasi, misalnya keheningan, ketenangan, kedalaman, dan puncak kebahagiaan, dirasakan di dalam theta. Theta adalah “puncak” di dalam “pengalaman puncak”. Saat komponen gelombang lainnya berada dalam takaran yang pas, bersama dengan theta, kita dapat merasakan pengalaman “ah-ha”. Saat kita ingin mengobati dan menyembuhkan tubuh atau pikiran, kita harus masuk ke theta agar dapat mencapai hasil maksimal.
GELOMBANG DELTA
Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1-4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar (unconsciaus mind). Pada saat kita tidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dalam kondisi sadar, delta dapat muncul bersama dengan gelombang lainnya. Dalam keadaan itu, delta bertindak sebagai “radar’ yang mendasari kerja intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. Delta juga memberikan kebijakan dengan level kesadaran psikis yang sangat dalam.
Gelombang delta sering tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan membantu orang lain. Orang yang perlu memahami kondisi mental, psikologis, atau emosi orang lain. Orang yang berprofesi sebagai “penyembuh” dan orang yang sangat mengerti orang lain biasanya mempunyai gelombang delta dalam kadar yang tinggi. Delta muncul tidak hanya saat kita memperhatikan orang lain, namun juga muncul saat kita berusaha mengerti ide atau konsep, objek atau seni, atau apa saja yang membutuhkan kesadaran nirsadar yang dalam.
Delta juga disebut dengan orienting response karena berfungsi mengarahkan kita dalam hal waktu dan ruang. Delta berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk merasakan adanya ancaman atau bahaya. Delta memungkinkan kita untuk “melihat” informasi yang tidak dapat ditangkap oleh pikiran sadar. Dari sudut pandang negatif, delta juga dapat digunakan untuk kondisi berhati-hati yang berlebihan (hypervigilance). Sikap hati-hati yang berlebihan, atau lebih tepat disebut dengan kepekaan, berguna untuk anak yang mengalami abuse untuk memastikan kondisi emosi orangtuanya. Dari pengamatannya, anak itu akan tahu apakah orangtuanya akan memukul atau menghukum dirinya. Masalah akan timbul bila anak bertumbuh dengan delta yang berlebihan dan secara terus-menerus “membaca” kondisi emosi di lingkungan sekitarnya dan berusaha mengendalikan kondisi ini demi keselamatan hidupnya.
Orang dewasa yang terlalu peka, sebagai hasil dan mengembangkan sikap berhati-hati secara berlebihan sejak kecil dapat secara positif mengarahkan kepekaannya ini pada kemampuan persepsi psikis dan penyembuhan. Hal itu dapat dicapai karena radar delta yang telah sangat berkembang dalam dirinya. Delta juga dihubungkan dengan konsep collective unconscious.
Gelombang beta, alfa theta, dan delta adalah komponen pembentuk kesadaran kita. Keempat gelombang itu beropenasi dalam satu jalinan komposisi rumit yang menentukan kondisi kesadaran kita dalam suatu saat.
PIKIRAN BAWAH SADAR
Kita memiliki 2 jenis pikiran, pikiran sadar dan pikiran bawah sadar yang sebenarnya merupakan suatu kesatuan. Kedua pikiran ini saling bekomunikasi dan bekerja dalam waktu bersamaan, secara paralel.’
Pikiran sadar memiliki empat fungsi utama, yaitu:
1. Mengidentifikasi informasi yang masuk
2. Membandingkan
3. Menganalisis
4. Memutuskan
Saat dua orang berinteraksi, pikiran bawah sadar mereka saling sibuk mengamati kegiatan bawah sadar lawan bicaranya, tanpa pikiran sadar mereka tahu apa yang sedang terjadi. Komunikasi bawah sadar mempunyai efek pengaruh yang sama kuat, bahkan bisa lebih kuat daripada pengaruh komunikasi dengan pikiran sadar.
Gelombang Otak (1) :Frekuensi dan Fungsinya
Fungsi dari gelombang otak:
Otak manusia apabila berfungsi maksimal dan secara penuh, maka sebuah otak bisa mempunyai kekuatan listrik sebesar 10 watt. Oleh karena itu, otak manusia disebut juga sebuah organ yang bersifat ‘electrochemical’, yang mempunyai frekuensi gelombang elektro yang disebut brainwaves atau gelombang otak. Gelombang otak kita bisa diukur dengan sebuah alat ukur yang disebut ‘EEG’ Atau Electro Enchepalograph.
Ada empat macam gelombang otak, yaitu: Beta, Alfa, Theta, dan Delta, yang masing-masing bisa diketahui frekuensinya dengan alat EEG. Pengukuran gelombang otak ini berdasarkan pada getaran yang ditimbulkan oleh otak kita dalam satu detik. Pada saat kita akan diukur dengan alat EEG, maka kepala kita dipasang beberapa elektroda yang dihubungkan dengan alat EEG tersebut. Setelah diukur, maka akan didapatkan frekuensi gelombang otak. Dalam satu waktu yang bersamaan, kita tidak mungkin berada dalam gelombang otak yang berbeda (misal Beta dan Alfa); akan tetapi dalam satu waktu, kita hanya akan berada di dalam satu jenis gelombang otak saja.
Berikut ini urutan gelombang otak beserta frekuensinya:
1. Gelombang Beta
Frekuensi gelombang Beta berkisar pada ukuran 13-40 Hz/detik. Gelombang Beta memiliki amplitudo yang paling rendah, dan merupakan gelombang otak yang tercepat di antara yang lainnya. Gelombang otak ini dihubungkan dengan mengaktifkan otak. Pada kondisi ini, kita berada dalam keadaan sadar total dan sedang melakukan sebuah pekerjaan yang menuntut konsentrasi yang tinggi, memakai pemikiran yang logis, serta percakapan aktif, misalnya: mengajar, memberi presentasi, berdebat, memberi pidato, maupun olah raga.
2. Gelombang Alfa
Frekuensi gelombang Alfa berkisar pada ukuran 9-14 Hz/detik. Bila kita berada dalam gelombang Alfa ini, maka kita dalam keadaan sadar tetapi rileks. Kalau pada gelombang Beta, kita akan membangkitkan dan mengaktifkan daya kerja otak, sebaliknya pada gelombang Alfa, kita tidak mengaktifkan otak, sebaliknya pada gelombang Alfa, kita membuat otak dalam rileks dan tenang. Gelombang Alfa memiliki amplitudo tinggi dengan kecepatan yang lebih rendah daripada gelombang Beta. Bila Anda sudah menyelesaikan tugas, lalu duduk santai sambil membaca, maka gelombang otak Anda dalam keadaan Alfa. Atau pada jam rehat, Anda berjalan-jalan pelan sendirian di taman, maka gelombang otak Anda dalam keadaan Alfa. Membaca, belajar, mendengarkan, melihat dan mengamati sesuatu juga dalam keadaan Alfa. Jadi apabila ada seorang murid sulit berkonsentrasi dalam belajar, boleh jadi dia butuh program relaksasi karena otaknya terlalu aktif (sering dalam keadaan Beta, padahal belajar membutuhkan gelombang Alfa).
3. Gelombang Theta
Gelombang Theta memiliki amplitudo yang lebih besar lagi dan frekuensi yang lebih rendah, yaitu: 5-8 Hz/detik. Bila Anda telah menyelesaikan tugas, dan duduk lalu pikiran mulai melayang-layang, melamun sambil mata tertutup sehingga terlepas dari keadaan di sekeliling Anda, maka Anda dari gelombang Alfa rendah mulai memasuki gelombang Theta. Atau Anda mandi di bawah air pancuran, atau berendam dalam bathtub, atau sedang berayun-ayun dalam ayunan/hammock di bawah sebuah pohon, di mana Anda merasa sangat relaks dan Anda melepaskan diri dari keadaan di sekitar Anda, maka Anda mulai berada di gelombang Theta.
Pada gelombang Theta, seseorang selain dalam keadaan relaks dan tenang, biasanya akan lebih produktif. Insiprasi dan ilham muncul dalam gelombang Theta. Orang yang melakukan meditasi dan dalam keadaan khusyuk, maka gelombang otaknya dalam keadaan Theta. Bila Anda sedang asyik melamun di ayunan dan dibuai angin yang semilir, tiba-tiba diserang kantuk, maka Anda sudah mulai di gelombang Theta terendah dan sedang memasukit gelombang yang frekuensinya paling rendah yaitu gelombang Delta.
4. Gelombang Delta
Gelombang yang paling tinggi amplitudonya tetapi paling rendah frekuensinya adalah gelombang Delta, berkisar 1,5-4 Hz/detik. Gelombang otak tidak pernah mencapai titik nol, karenai titik nol menunjukkan otak telah mati. Biasanya gelombang Delta berkisar antara 2-3 Hz/detik. Pada titik ini maka Anda sudah terlelap tidur, tidak sadar pada keadaan di sekeliling Anda.
Keadaan ketika Anda belum terlelap, dan sedang berbaring membaca sebuah buku, maka Anda berada di titik rendah Beta. Setelah itu, Anda meletakkan buku, mematikan lampu, dan menutup mata Anda, maka Anda dari Beta pindah ke Alfa, lalu ke Theta, dan akhirnya jatuh tertidur memasuki gelombang Delta.
Pernahkan pada suatu kali Anda mengalami sulit berkonsentrasi, pelupa, mudah panik, atau sulit tidur? Atau sebaliknya, pada saat tertentu Anda merasa mudah sekali mengingat sesuatu atau cepat menangkap isi sebuah bacaan? Atau merasa relaks sehingga bisa tidur dengan nyenyak? Ke semuanya itu berkaitan dengan gelombang otak Anda. Tindakan kita berkaitan dengan gelombang otak. Sebaliknya gelombang otak bisa di ‘reprogram’ untuk mengkondisikan kita pada suatu tingkatan tertentu untuk bisa memaksimalkan sebuah tindakan. Misalnya mendengarkan lagu lembut untuk masuk ke gelombang alfa, sehingga kita bisa konsentrasi dan melakukan tugas dengan maksimal dan fokus.
Atau pada saat otak Anda sedang aktif, padahal Anda ingin tidur, maka Anda bisa mereprogram otak Anda dengan mempraktikkan salah satu teknik relaksasi sehingga Anda dari dalam keadaan Beta, setelah memulai relaksasi pelan-pelan masuk ke Alfa, kemudian makin lama masuk ke Theta, dan selanjutnya bisa ke Delta, yaitu tertidur lelap. Untuk belajar teknik relaksasi, sebaiknya Anda mengikuti sesi khusus sehingga bisa mempelajari beberapa teknik relaksasi dari ahlinya. Beberapa teknik relaksasi yang bisa membantu untuk mengatasi masalah insomnia adalah: teknik pernafasan, pijatan, akupunktur, visualisasi, mendengarkan musik lembut, aroma terapi. Untuk teknik pernafasan.
Sumber: