0
19 Juli 2010 Post By: IMC Aktivasi Otak Tengah

Fingerprint Test

Fingerprint Test adalah sebuah sistem analisa berdasarkan ilmu/science yang berbasis teknologi canggih (Statistik & Program komputer) guna membaca Peta Potensi Diri melalui sidik jari (Fingerprints).

Fingerprint Test atau analisa sidik jari adalah sebuah metode yang berlandaskan ilmu dermatoglyphics, yakni sebuah ilmu yang sudah berusia ratusan tahun. Dermatoglyphics berasal dari bahasa yunani; Derma berarti kulit dan Glyph berarti ukiran adalah ilmu pengetahuan yang berdasar pada teori epidermal atau ridge skill (garis-garisan pada permukaan kulit, jari, telapak tangan, hingga kaki), Dermatoglyphics mempunyai dasar ilmu pengetahuan yang kuat karena didukung penelitian sejak ratusan tahun yang lalu. Ilmu ini meyakini bahwa Fingerprint atau sidik jari adalah Genetic blueprint seseorang.

Para peneliti menemukan bahwa epidermal ridge pada sidik jari seseorang memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi intelegensi seseorang. Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul ‘Your Life in Your Hands’, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang, hasil penelitian mereka telah di buktikan dibidang Antropologi dan Kesehatan.

Pola sidik jari manusia sangat unik dan di pengaruhi oleh proses pembentukannya secara genetik. Menurut Al Gaan Praktisi Fingerprint Test, sidik jari manusia tidak akan pernah berubah dan berhubungan erat dengan perkembangan sistem syaraf. Pembentukan sidik jari dimulai sejak janin berusia 13 minggu, bersamaan dengan pembentukan sel otak. Prosesnya akan sempurna pada minggu ke-24. Sidik jari manusia tidak pernah berubah dan tidak bisa dibohongi.

Tujuan dan Manfaat Fingerprint Test

Fingerprint Test bertujuan untuk mengetahui potensi genetik (bawaan sejak lahir) dengan cara mengetahui peta stimulasi cara kerja/fungsi-fungsi bagian otak manusia, sehingga dapat diketahui:

• Sensitifitas daya tangkap seseorang atas informasi yang dia terima melalui panca indera, dan bagaimana otak memprosesnya;
• Kecenderungan daya respon seseorang atas stimulasi-stimulasi yang dia terima dan bagaimana otak memprosesnya dalam bentuk tindakan;
• Gaya berfikir yang paling dominan berdasarkan belahan otak kanan-kiri (brain hemisphere), dan mengungkap kecenderungannya dalam proses pengambilan keputusan;
• Komposisi distribusi nerve pada fungsi-fungsi bagian otak, sehingga diketahui daerah stimulasi mana yang paling sensitif pada bagian otak : frontal lobe, parietal lobe, occipital lobe, dan temporal lobe, dan dikaitkan dengan kecendrungan skill seseorang yang paling cepat untuk diserap dan dilatih;
Manfaat yang dapat diambil dari Fingerprint Test TALENTS SPECTRUM adalah:
• Mengenal potensi dasar diri sendiri, termasuk karakter kepribadian dan gaya pengambilan keputusan dan tindakan;
• Mengenal potensi peta kecerdasan;
• Mengetahui potensi kelemahan, kecenderungan dominasi fungsi-fungsi bagian otak, dan kecenderungan karakter serta kaitannya dalam membina komunikasi dan relasi dengan orang lain;
• Sebagai referensi dalam menganalisa diri serta membuat perencanaan kehidupan dan masa depan yang lebih efektif;
• Menentukan masa depan secara lebih terarah, pendidikan yang paling efektif, dan karir yang paling potensial untuk ditekuni.

Tingkat akursi hasil Fingerprint Test oleh Talents Spectrum :

Pengukuran tingkat akurasi hasil analisa Fingerprint Test didasari atas berbagai aspek, yakni:

1. Data Sampling
Fingerprint Test TALENTS SPECTRUM menggunakan input data samplingnya berupa sidik jari dari kesepuluh jari tangan dan telapak tangan. Sidik Jari bersifat permanen dan tidak pernah berubah sepanjang hayat dan sidik jari tidak pernah sama di setiap orang, menunjukkan karakteristik yang paling khas dan spesifik dalam mengukur seseorang. Oleh karena itu analisa ini menggunakan data yang paling akurat 100%.



2. Proses Pengambilan Data (taking sample)
Proses pengambilan data berupa sidik jari hanya memerlukan waktu yang relatif singkat dalam situasi dan kondisi apapun dari peserta test (testee). Data sidik jari ini tidak dipengaruhi usia, kondisi kesehatan dan mood seseorang. Menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Oleh karena itu proses yang digunakan sangat obyektif 100%.

3. Proses Analisa Data
Proses analisa data melibatkan tenaga analis dan bantuan software aplikasi dan teknologi komputer. Pengerjaan manual dilakukan untuk menentukan kualitas hasil ekstrak gambar sidik jari yang lebih terjamin akurasinya dan memilah-milah spesifikasi patternnya. Sementara pengolahan gambar, perhitungan dan databasenya dikerjakan dengan sistem komputer. Sistem dan proses analisa ini, telah diujicobakan dengan akurasi diatas 90%.

4. Proses Pengujian hasil
Proses pengujian hasil bersifat relatif karena yang dianalisa adalah potensi genetik (bawaan sejak lahir) dari peta stimulasi pada fungsi bagian otak. Ketepatan hasil bila dikaitkan dengan kondisi faktual bisa sangat subyektif karena melibatkan sudut pandang orang yang menilainya serta kondisi/lingkungan dimana selama ini seseorang dibesarkan. Bisa jadi hasil analisa sangat berbeda dengan kondisi faktual. Bagaimanapun, berdasarkan ujicoba riset dan statistika, ketepatan antara hasil analisa dengan kondisi faktual mencapai angka di atas 80%.

5. Data Sampling Error
Kesalahan secara sistem komputer sangat minim, namun kemungkinan error tetap ada berdasarkan kondisi data sample yang rusak.

Kelebihan dan Kelemahan Analisa Figerprint Test

Dibandingkan dengan sistem penilaian (assessement) kepribadian dan pengukuran kecerdasan/bakat lainnya, fingerprint test DIC memiliki kelebihan sebagai berikut:
• Akurasi lebih tinggi untuk mengukur potensi yang bersifat genetik; Potensi genetik lebih akurat diukur dengan metode penilaian secara genetik. Kondisi non-genetik lebih akurat diukur berdasarkan metode pengamatan/observasi berdasarkan tingkah laku.
• Bersifat permanen, analisa ini hanya perlu dilakukan satu kali seumur hidup. Berbeda dengan test metode lain yang perlu dilakukan berulang-ulang.
• Prosesnya yang simple, praktis, efisien dan aplikatif. Bisa untuk segala usia, segala kondisi, dan waktu yang relatif singkat.
Sementara itu, kelemahan/kekurangan fingerprint test TALENTS SPECTRUM ini yakni:
• Tidak bisa mengukur kondisi faktual kemampuan seseorang yang berubah-rubah setiap waktu karena selain genetik, kecerdasan seseorang sangat dipengaruhi oleh stimulasi lingkungannya.
• Tidak bisa sebagai alat pembanding untuk mengukur kelebihan seseorang dibandingkan dengan orang lain. Bila tujuannya adalah menyeleksi dalam rangka mencari yang terbaik, maka analisa ini kurang dapat diaplikasikan.
• Karena keterbatasan teknologi, fingerprint test terkadang tidak bisa mendeteksi untuk orang-orang yang memiliki kulit yang terlalu tipis dan keringat berlebihan. Hal ini disebabkan alat pemindai tidak mampu menangkap sidik jari pada kulit jenis ini.


Proses Analisa Fingerprint Test Talents Spectrum

Untuk mengikuti analisa fingerprint test ini, ada beberapa proses yang perlu dilalui:

1. Pengambilan data sampling (taking sample); petugas akan memindai kesepuluh sidik jari tangan peserta dengan menggunakan fingerprint scanner. Selanjutnya, ditentukan pula koordinat titik-titik ATD dan diukur derajatnya dengan menggunakan alat ukut. Proses ini memerlukan waktu sekitar 5 menit/orang.

2. Proses Analisa dan Penghitungan, data dari sampling akan dikirim ke laboratorium di kantor pusat untuk dianalisa, kemudian hasil akan dikirim dalam waktu 5-10 hari kerja.

3. Konsultasi hasil dan bedah kasus. Para klien peserta analisa fingerprint test DIC ini diberikan fasilitas untuk konsultasi hasil, terkait dengan kondisi faktual dengan mengeksplorasi hasil tersebut bersama antara konsultan DIC dan peserta test.



Halaman

Copyright Reserved IMC 2010.
Design by: Bingo | Blogger Templates by Blogger Template Place | supported by One-4-All